Senin, 23 Februari 2009

DOGOLICIOUS.Seri023 : Mi Godog ala Dogol

di hari sabtu pagi yang cerah, dogol menikmati waktu istirahatnya dengan tenang, kicauan burung, hembusan angin, semut-semut bergosip menertawakan dogol yang lagi enjoy ...
"selamat berlibur dogoooool! maaf kami tidak bisa menemani, kami sedang menikmati pekerjaan kamiiiiii!!!!", teriak mereka sambil tertawa tawa
dogol cuma bisa tersipu, hu.hu.hu ...
tiba-tiba, krucuk-krucuk ... bunyi-bunyian dari alarm pribadi perut dogol terlantun. wah ... aku lapar. walau sedang libur, perut ini tetap butuh diisi. dogol segera bangkit dari singgasananya, menuju dapur. membuka kulkasnya, mencari-cari sesuatu yang bisa dimakan.
hmmm, ada telur, smoked chicken fillet, tomat, trus apa lagi ya? di lemari ada mi telor cap 2 dinosaurus ... he.he.he ... this is going to be fun!
"ayo cepat dogol!" perut dogol mulai memberikan instruksi.
"rebus mi telornya!" instruksi pertama!
"geprek bawang putih, haluskan, trus ditumis, gol! trus masukin smoked chicken fillet yang udah dipotong-potong!" dan dogol pun mengikuti instruksi itu, sambil menghirup harumnya tumisan bawang putih.
"masukkan air, trus bumbu-bumbu, garam, merica, gula, sedikit kecap dan saus tomat. jangan coba-coba tambahkan MSG ya gol! kami akan memboikotmu kalo kamu melakukannya!" instruksi dari perut agak bernada mengancam, dan dogol pun menurutinya, walau sambil bertanya-tanya, "gimana jadinya kalau perut dogol melakukan boikot?"
"telornya dimasukin gol! kalau udah matang, masukin mi telornya! biarin bentar, trus masukin tomat yang udah dipotong-potong!"
dan voila! beginilah jadinya ...


cihuuuuyyyyy!!!! waktunya sarapan!
"terima kasih ya perutku, kau tak pernah mengecewakanmu, kini aku pun tak akan mengecewakanmu, akan kusikat habis mi godog yang nikmat ini!" dogol bersorak, dan sigap mengambil garpu. slurrrppppp ... ahhhhh.

liburan yang indah!

DOGOL AND THE CITY.Seri001

hai teman! SELAMAT!

Tak terasa telah sekian lama dogol merantau di ibukota Negara tercinta, Jakarta alias Batavia a.k.a betawi nan megah ini. Bagaimana tidak megah, gedung-gedung pencakar langit menjulang di sana-sini. Seperti mengacungkan jari tengahnya yang lentik ke langitnya yang berawan kelam belakangan ini.

Banyak pengalaman menarik yang telah dogol nikmati selama berada di ibukota ini. Saking banyaknya, tak cukup untuk bisa dirangkum dalam satu tulisan yang sederhana. Kali ini, dogol pilihkan beberapa peristiwa terakhir yang cukup representatip, dan mengingatkan dogol pada kiprah sang bapak baru ibukota kita ini, ia yang dogol banggakan, si om ZIWO!

Cerita 01.senin16feb09

Background putar balikan di depan setiabudi ke arah MMC … DITUTUP!!!!! Wah, seru nih. Dogol yang udah bosan lewat jalur ini jadi tertantang. Rupanya diam-diam ada juga yang cukup mengerti isi hati dogol.

Nah, trus mesti kemana nih? C’mon, give me some … dogol mulai bangkit jiwa petualangannya. Eits, rupanya dibuat putar balikan baru di depan four seasons … AHAAA!!! It’s an easy one. Tapi tunggu dulu, ternyata DITUTUP JUGA!!!! Dan tidak kalah serunya, beberapa teman-teman dogol yang berseragam coklat muda dengan tampang yang manis-manis berbaik hati menegaskannya … dengan aba-aba, DITUTUP!!!

Hasilnya : dogol dan kawan dogol lainnya harus memutar di bawah menteng, bekas tempat para wadam dan waria nongkrong, melewati penjual guk-guk … yang hasilnya adalah tambahan waktu 20 menit, hanya untuk berputar.

He.he.he…. lumayan juga untuk suatu perjalanan alternative. Mungkin setelah ini dogol harus menghitung berapa kalori yang telah dibakar oleh tubuhnya, akibat tambahan gerakan tubuh, serta loncatan emosional yang didapat setelah kegiatan ini. Dan jangan lupa, dogol akan ingat menghitung pula berapa tambahan emisi CO yang telah dogol sumbangkan ke alam raya nan indah ini. Hasilnya???? dogol BINGUNG! Karena dogol tak sepandai itu, he.he.he…

Cerita 02.selasa17feb09

Bertualang di BUSWAY!

Pemandangan kawan dogol yang berdesakan bagai sardencis telah sering dibahas oleh khalayak, tapi tetap saja tidak bosan-bosan dibahas. Di jalur-jalur eksklusif busway yang sudah siap, namun tidak terpakai, bisa dilewati oleh pengguna umum. Mungkin ini satu solusi untuk memperkenalkan busway sebagai business opportunity bagi rakyat. Jadi, rasakan dulu gimana rasanya jadi busway, and then … silahkan investasikan kelebihan uang anda untuk membeli bisnya dari KORINDO (manufacturer bis busway – made in Korea). He.he.he…. sungguh kreatif om ZIWO ini.

Cerita 03.rabu18feb09

Nothing happened!
He.he.he…. namun dogol tetap kagum pada om ZIWO!

Rangkumannya :

Dogol jadi membayangkan, bagaimana si om ZIWO melakukannya? How did he do it?!?!?!

Kalau dibandingkan dengan pekerjaan dogol di kantor, mungkin beliau sangat-sangat memahami KPI (Key Performance Indicator), dan pastinya melaksanakannya dengan baik. And so pasti, bonusnya berlipat-lipat! Bagi dong om ZIWO!

Minggu, 22 Februari 2009

Penantian Terindah Diujung Senja

Cicicuiit kressek .. ciciccuitutut.. kresek.. kresssekkk…

Kicauan burung kertas bekas print-out hitam putih yang salah, menyadarkan Dogol dari jadwal lamunan panjang di meja kerjanya hari itu. Ya, setiap hari antara pukul 14.26 hingga 16.38 adalah jadwal melamun untuk Dogol. Entah kapan jadwal itu dimulai, dan oleh siapa dibuat, hanya Dogol dan Tuhannya di balik plafond sana yang tahu. Yang jelas tiap hari antara jam tersebut, jangan harap mendengar Dogol berbicara ataupun bekerja… eh.. Ya pokoknya begitulah, karena, pada jam-jam itu Dogol sedang mengistirahatkan panca indranya yang tidak begitu tajam dan otaknya yang berkapasitas seadanya, serta seluruh otot lembek di badannya karena lelah setelah terus menerus diperas untuk berpura-pura kerja dan sibuk dari sejak dia datang ke kantor, sekitar jam 11.15.

Bayangkan, Dogol harus mengerahkan segenap daya dan energi tubuhnya mulai dari jam 11.15 hingga pukul 14.26, dipotong break makan siang satu jam setengah, berarti Dogol berpura-pura kerja dan terlihat sibuk selama satu jam dan empat puluh satu menit! Penuh! Setiap hari! Itu merupakan tekanan yang melebihi kemampuan tubuh Dogol. Oh, maaf ada ralat, waktu Dogol harus berpura-pura sebenarnya adalah satu jam dan tiga belas menit, biasanya Dogol selalu mengambil break ke toilet selama 14 menit sebanyak 2 kali setiap hari. Tetapi itu masih terlalu lama untuk tubuh Dogol yang tidak fit dan kurang darah.

Lalu, siapa yang membunyikan kicauan burung kertas bekas print-out yang merdu itu? Siapa yang mengganggu jadwal lamunan Dogol tepat pukul 15.43, atau tepat satu jam dan tujuh belas menit sejak Dogol mulai melamunkan Luna Maya dan dirinya bersantai di kebun stroberi milik kakeknya Dian Sastro (kenapa kakeknya Dian Sastro? Ah ini cerita lain, nanti Dogol cerita di edisi mendatang oke? –red) sambil saling menyuapi nasi padang dari restoran Sederhana Serpong, saling bersandar beralaskan kasur empuk King Koil ukuran super king seri terbaru? Apakah gerangan hal yang begitu penting dan urgent hingga harus membuyarkan buaian angan-angan indah Dogol at the exact moment ketika tangan Dogol yang penuh dengan nasi beras Solok yang berlumuran minyak kuah gulai ayam dan sambal hijau pedas dengan secuil dendeng hitam nan renyah sedang mendekati (maaf) mulut Luna yang (maaf) menganga indah menanti jemari Dogol menumpahkan isinya yang lezat dan menggiurkan?

Yang Dogol dengar berupa kicauan merdu sang burung kertas bekas print-out hitam putih itu sebenarnya adalah timpukan rekan kerja Dogol, Nurjanah, yang bermaksud mengingatkan Dogol bahwa bos Dogol, pak Karim Lusiono, sudah pergi dari kantor menuju pertemuan yang, entah, hanya beliau dan supirnya yang tahu, atau pura-pura tahu. Lalu, apa maksudmu Nur?

“Psst, Cuy!” Nurjanah berbisik dengan suara lantang.

”Hmm? Ya?” Dogol menyahut sekenanya, setengah sadar sambil mengumpulkan kesadarannya yang masih berserakan di antara pohon stroberi dan gaun indah Luna Maya di alam angan-angannya.

”Ayo, jadi ngga?”

”Jadi, eh tapi mau apa sih?”


”Katanya mau pulang cepat, gua nebeng ya”

”Oh iya, emang situasi sudah aman?”

”Udah, bos udah pergi dari tadi tuh”


Kata-kata terakhir Nurjanah tadi bagaikan gemericik air sejuk dari mata air pegunungan surga yang menngguyur segenap hati dan helai rambut Dogol di siang yang panas dan terasa membosankan itu. ’Udah, bos udah pergi dari tadi tuh’, rangkaian kata-kata indah yang mengembalikan kesucian kalbu Dogol yang kelam dan penuh dengan sampah-sampah yang disebut ’tugas dan pekerjaan’. ’Udah, bos udah pergi dari tadi tuh’ adalah tujuh kata putitis yang bermakna teramat dalam, membuat Dogol tersentuh, terharu, mengucapkan syukur tanpa henti dalam doanya yang syahdu pada Tuhannya di balik plafond sana. Untaian huruf yang membuat timpukan kertas tadi bagaikan kicauan merdu burung kutilang muda di pagi hari di awal musim kawin yang menjanjikan kebahagiaan, penuh dengan kutilang perawan bersolek manja menanti sang pejantan dengan suara semerdu malaikat menghampirinya.

’Udah, bos udah pergi dari tadi tuh’ adalah sebuah pantun melayu yang hanya bisa dibalas oleh Dogol dengan bait :

”Mantap! ayo kita pulang kalo begitu”

Dengan tangkas Dogol meraih tetikusnya dan mengarahkan kursor menuju tombol Start -> Turn Off Computer ->Turn Off, dan ’klik’

Dogol menahan diri sejenak menunggu saat indah ketika dengung cantik dari komputer besarnya... Tunenenengng... terdengar, sebuah dengung merdu padamnya windows, dengung pertanda komputer sedang mengistirahatkan dirinya kembali pada mode ’off’, mode yang paling disukai oleh 125% pekerja kantoran macam Dogol (survey dilakukan oleh lembaga survey bergengsi berskala internasional yang disewa oleh Dogol untuk mengisi waktu luangnya. Kalau anda tidak percaya, coba saja lakukan sendiri)

” Tunenenengng...”

Yak! Itulah dia, suara indah yang mengantarkan Dogol bangkit dari kursinya dan melangkah pasti menuju pintu keluar yang terbuat dari kaca tebal berstiker logo perusahaan Dogol yang dipasang terbalik karena kesalahan kontraktor. Namun, langkah Dogol terhenti pada hitungan ke 8... Dogol terpaksa berbalik ke mejanya karena... Kunci mobilnya ketinggalan. Setelah mengambil kuncinya Dogol berhenti sebentar untuk memastikan tidak ada lagi yang ketinggalan, oke, kunci sudah ditangan, handphone sudah dikantong, tas.. Dogol tidak membawa tas ke kantor, dompet sudah disaku, kacamata sudah dipakai, majalah milik kantor tidak ketinggalan, apalagi? Tidak ada, Dogol yakin semua sudah lengkap.

Dogol langsung berbalik sambil mengerjapkan matanya (Dogol tidak bisa mengedip, mata satunya selalu ikut tertutup setiap kali Dogol berusaha untuk mengedip) pada Nurjanah, kode untuk segera minggat dengan elegan dari kantor yang dingin dan tidak ’fun’ itu.

”Ayo Nur, let’s go!”

”Sip, berangkaaat”

Dua orang konyol itupun beringsut dari ruangan kantor dengan gerakan yang indah can cepat, berkelebat mantap bagaikan ninja sabuk hitam yang berlatih di Jepang dari suhu Ninjitsu terkenal, Michael Dudikoff. Merdeka bagaikan kecebong yang baru keluar dari telurnya.

”....”

Kemudian, bencana itupun terjadi...

Tepat ketika jari telunjuk Dogol yang lentik tinggal berjarak satu koma sembilan puluh delapan sentimeter dari tombol pembuka pintu, terdengarlah suara nyaring menyayat disertai getaran halus yang menggelitik perih dari dalam saku Dogol.

”Trrwiwwiwiwiiit...” sekali.

”Trrwiwwiwiwiiit...” dua kali.

”Trrwiwwiwiwiiit...” tiga kali.

Mata bulat Nurjanah membelalak, menoleh pada pupil Dogol yang membesar. Mulut Dogol setengah terbuka, berbagai macam pikiran berkecamuk di benak mereka yang sempit. Perlahan Dogol meraih handphone-nya yang terus berteriak tanpa rasa berdosa. Nurjanah menggeleng-gelengkankan kepalanya dengan ekspresi cemas penuh ketakutan yang teramat sangat pada Dogol, memintanya untuk mengurungkan niatnya menjawab seruan handphone keparat itu. Situasi saat itu bagaikan saat-saat terakhir ketika para pemilih mencoblos tanda partai pilihannya pada hari pemilu, penuh kebimbangan dalam keniscayaan yang tak dapat dipungkiri. Ketegangan memuncak ketika Dogol membalikkan handphone-nya dan mendapati tulisan caller id-nya menampilkan rangkaian huruf hitam dari neraka terpanas dan terkejam di semua ajaran-ajaran religus dalam sejarah umat manusia, bertuliskan :

”BOS LUSIONO – CALLING”

Pletekk. Dogol membuka flip handphone-nya pelan.

”... Halo....” Seluruh dunia merasakan getaran dalam suara Dogol yang lirih.

”Gol, kamu masih di kantor kan? Jangan pulang dulu ya, saya mau ke sana ada yang perlu kita miting-in sore ini juga”

”Masih, tapi ada apa ya pak? Sekarang kan sudah sore, Bapak sampe sini pasti sudah jam 5 lewat, apakah tidak bisa ditunda besok saja?”

”Ngga bisa Gol, ini harus selesai sekarang karena besok saya mau jalan ke Pak Jarnuman”

”Oh ada apa dengan Pak Jarnuman pak?”

”Iya, beliau ulang tahun besok, sore ini kita harus memilih dan membungkus hadiah-nya, kamu tolong siapkan kartu-nya ya”

”Ooh kalo cuma kartu mah saya siapkan aja sekarang ngga usah nunggu bapak sampe kantor dulu tokh?”

”Tapi saya ingin menuliskan kata-kata yang indah untuk beliau, saya sudah ada beberapa option kata-kata mutiara yang saya karang sendiri sambil di ketemu pak mentri tadi”

”Kalau begitu, bapak sms saja kata-katanya biar saya tuliskan dan siapkan di kartunya”

”Nanti sajalah, kamu tunggu saya datang, kata-kata mutiara yang saya karang sambil miting dengan pak mentri ini bagus-bagus semua, saya jadi bingung mau pake yang mana, nanti kamu bantu pilihan kata-kata mutiara yang bagus karangan saya sendiri ini, begitu”

”Oh...”

”Ya, kamu kan bisa bantu milihin nanti, saya pengen
discuss
sama kamu untuk pemilihan kata-kata mutiara yang saya karang sendiri ini”

”Oh...”

”Oke, kamu tunggu saya ya, paling sekitar 45 menit lagi saya sampai kantor”

”Oh...”

”Kamu siapin dulu aja kertas kado-nya sekalian nunggu saya ya”

Klik.

Pletekk.

Gelap.

Sayup-sayup Dogol mendengar gejolak di dalam perutnya yang menggelegak dalam kepedihan yang tiada tara.

Dogol terhuyung-huyung, lemas bagai tak bertulang... lalu pingsan bersama seluruh alam penciptaan.

Selasa, 17 Februari 2009

MAHAKARYA-NYA TULISAN DOGOL

Beberapa minggu terakhir Dogol uring-uringan. Lho, kenapa gol? Dogol kesal sama Dogol. Dogol kesal karena setiap kali Dogol berkesempatan ngintip , Dunia Dogol terasa begitu sepi, hampa tanpa rangkaian huruf segar yang melompat-lompat bergantian menyusun kata menjadi kalimat-kalimat nakal, cerdas dan bernas yang mengurai cerita, kejadian, perasaan, bahkan cuma untuk ‘say hello’
Ya, sudah 3 bulan berlalu tanpa ada tulisan baru di Dunia Dogol. Padahal, sebelum Dunia Dogol diciptakan, Dogol berjanji sehidup-semati dengan Lun... maksudnya Dogol berjanji akan rajin dan rutin bercerita kepada dunia mengenai apapun dan bagaimanapun Dunia Dogol berputar, berevolusi menemukan jati dirinya. Dogol malu telah melupakan janji sucinya pada Dunia Dogol, dunia yang memberikannya kehidupan, kekayaan hati dan ketulusan cinta. Cerita berisi keceriaan, paparan mengenai kejadian, ungkapan kedalaman hati, semua pembentuk Dunia Dogol lewat tanpa mampir menorehkan bekasnya.

Sekarang, dengan tekad membara dan mata nanar memelototi layar monitor dan keyboard berisi huruf-huruf tunas-tunas keindahan sebuah pengungkapan, Dogol menarikan jarinya diantara tuts-tuts hitam bercetakan huruf putih yang menggoda untuk dipencet dan ditekan berulangkali, rela, dan ikhlas, tanpa sekalipun meminta ampunan barang sedetik untuk beristirahat.

“Paragraf di atas panjang juga ya gol”

“iya ya, kata bu guru, paragraf itu terdiri dari beberapa kalimat yang dipisahkan oleh titik”

”berarti yang terakhir itu bukan paragraf dong”

”abis, kalo ga dipisahin jadinya kepanjangan, ntar yang mbaca bosen”

”ah sekarang aja udah bosen, intro aja ampe 3 paragraf”

”ah sok tau lu”


Begitulah, sambil berdansa mesra dengan laptop-nya, Dogol membiarkan pikirannya bermain-main liar dengan kenyataan. Berkelana tidak begitu jauh dari mejanya yang berantakan, paling cuma 50cm ke depan, soalnya imajinasi Dogol juga ngga bisa jauh-jauh amat, suka nyasar, kadang ngga bisa balik. Nah, kalo udah ngilang bareng amat, imajinasi Dogol suka telpon Luna, nanyain jalan pulang, kan Dogol malu sama mbak’e, mosok jalan pulang aja ngga tau. Makanya, sekarang imajinasi Dogol ngga dikasih main terlalu jauh, supaya gampang nangkepnya.

Kita lanjut.

Dengan dengan imajinasi seadanya dan kemampuan menulis yang jauh dari mumpuni, Dogol siap menorehkan ceritanya untuk Dunia Dogol. Dunia yang tersengguk menanti susunan kalimat-kalimat cerdik dan renyah. Dunia yang tengah menanti perhatian dari Dogol yang melupakannya. Dunia yang manyun ditinggal penciptanya. Dunia yang kesepian meratapi nasibnya. Dunia yang cuma bisa diam menyaksikan dirinya hanyut dalam ketidakpedulian Dogol yang terlalu sibuk dengan dunia nyata. Ya, dunia nyata yang memabukkan dan keji. Dunia nyata yang penuh dengan realita dan keniscayaan. Dunia nyata dimana orang-orang terlena di dalamnya. Dunia nyata memang kejam.

Baiklah, kini saatnya Dogol kembali ke Dunia Dogol, dunianya yang memberikan kebebasan tanpa perlu bertanggung jawab, dimana setiap kesalahan bisa di-undo ataupun di-delete. Sekian lama melupakan eksistensi sejatinya, Dogol bersumpah untuk setidaknya untuk kali ini, menuangkan apapun dan bagaimanapun isi benak Dogol yang dangkal dan tak bermakna, ke dalam Dunia Dogol yang kosong bak tangki air belum bayar iuran.

Niat Dogol untuk menulis semakin menjadi. Cerita maha dahsyat yang sudah disusun di dalam otaknya yang tidak begitu rumit siap dituangkan. Sebuah karya cipta adiluhung dari seorang Dogol yang cetek. Bersiaplah menikmati sebuah pengalaman baru tak terlupakan dari cerita terbaru Dogol mengenai kehidupan. Keindahan, kebahagiaan, keceriaan, kejayaan, dan kesuka-citaan menanti untuk direkamkan dalam format digital. Torehan magnetis harddsik server blogspot menyongsong kedigdayaan cerita yang akan memberikan secercah... bukan, seberkas... bukan, semburan... ya, semburan cahaya kehidupan untuk Dunia Dogol yang gelap dan suram.

”gol, intronya udah kepanjangan, buruan dong kita udah ngga sabar nih..”

”bentar
honey, sebuah cerita mahakarya memerlukan pengantar yang cukup untuk mempersiapkan Dunia Dogol bagi gempa yang akan diakibatkannya”

”cukup dah siap nih...”

”sabar darling, persiapkan kepala dan matamu untuk berguncang keras, berputar tanpa henti setelah merasakan cerita Dogol yang
'one of a kind and brilliant!' kata Roeper dan Ebert

”alah kutipan DVD bajakan aja pake ditulis segala”

”hehe... Oke! Kita mulai....”


Sekarang saatnya telah tiba, bersiaplah, tahan napas dan buka lebar bandwith internet, lupakan dunia nyata, resapi indahnya Dunia Dogol, terangkan monitor anda, pastikan batere laptop penuh, pegang kursi yang kuat, pasang sabuk pengaman, kencangkan helm, ikat kepala anda, jejakkan kaki di lantai, picingkan mata, pakai kacamata plus, besarkan font, kenyangkan perut, siapkan soft-drink, buka kantong cheetos, siapkan plastik untuk sampah kulit kacang... karena sekaranglah saatnya untuk menikmati tulisan termaha dari yang karya, tercipta untuk Dunia Dogol yang jaya...

”buruaaaan....”

”hehe iyee..iyee..”

”ladies and gentlemen, sambutlah cerita Dogol yang terbaru...”

”....”

”....”

”....”

”Gol... Dogol... DOGOOOL”

”cah... aku lupa ceritanya....”

”....”



Dunia Dogolpun berguncang keras, bergemuruh marah, dan akhirnya pingsan dengan sempurna.